Tinta-rakyat.com-Wahai // Primer Koperasi Pemasyarakatan Indonesia (Primkopasindo) Lapas Wahai’ yang baru diresmikan pada 21 Februari lalu mencapai omzet diluar dugaan yakni enam juta lima ratus rupiah dalam seminggu. Hal ini terdata saat Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, melakukan monitoring dan evaluasi (monev) laporan keuangan belanja barang bulan februari, pada Sabtu (01/03).
“Mengawali bulan yang baru, semua pelaksanaan tugas teknis dan adminstrasi pemasyarakatan di bulan sebelumnya tetap rutin dievaluasi. Namun disamping itu, pendirian Primkopasindo yang menjadi instruksi Pusat juga wajib kita evaluasi,” ucap Tersih.
Ia mengaku kaget dengan omzet yang dicapai dari laporan yang diperoleh. “Ternyata animo para petugas dan warga binaan cukup tinggi. Meskipun bukan profit namun omzet yang meningkat dari waktu ke waktu akan menuju kesana. Semoga koperasi kita terus berkembang untuk kesejahteraan bersama. Operasional Primkopasindo pun juga Wartelsuspas dapat menjadi dukungan manajemen keuangan secara tidak langsung,” ungkapnya.
Kalapas menambahkan, baik pendirian Primkopasindo maupun Wartelsuspas (warung telekomunikasi khusus pemasyarakatan) juga merupakan wujud peningkatan stabilitas keamanan dan ketertiban dalam Lapas. “Wartelsuspas diresmikan untuk mengantisipasi penggunaan handphone illegal. Primkopasindo juga demikian, diresmikan untuk mencegah masuknya barang-barang terlarang dalam barang kemasan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Primkopasindo Lapas Wahai, Abdul Azis, yang juga Kepala Urusan Tata Usaha, mengaku akan mengawal operasional koperasi primer tersebut. “Kami selaku pengurus maupun para pengawas akan senantiasa melakukan monev baik terhadap barang maupun orang. Barang-barang kebutuhan anggota akan kami penuhi namun belum dapat diberlakukan penjualan secara kredit atau hutang, karena koperasi ini baru berdiri sehingga perlu dilihat perkembangnya minimal enam bulan mendatang,” tegas Azis.