Warga Binaan Lapas Piru Perkuat Wawasan Lewat Aktivitas Literasi di Perpustakaan

Tinta-rakyat.com-Piru//Suasana tenang terlihat di Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Piru pada Rabu, (03/12), ketika sejumlah Warga Binaan memanfaatkan waktu mereka untuk membaca berbagai koleksi buku yang tersedia. Rak-rak buku yang tertata rapi menampilkan beragam bacaan mulai dari motivasi, sejarah, pengembangan diri, hingga buku-buku keagamaan. Aktivitas ini menjadi salah satu upaya Lapas Piru dalam memperkuat budaya literasi sebagai bagian dari pembinaan.

Kalapas Piru, Hery Kusbandono, menyampaikan bahwa perpustakaan menjadi sarana penting untuk mendorong perubahan positif bagi Warga Binaan. “Kami menyediakan ruang perpustakaan yang nyaman dengan koleksi buku yang terus diperbarui. Fasilitas ini kami siapkan agar Warga Binaan dapat belajar, memperluas wawasan, dan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat. Membaca adalah kegiatan sederhana namun memiliki dampak besar dalam proses pembinaan,” ujarnya.

Kegiatan membaca ini disambut baik oleh Warga Binaan. Salah satunya, Hamis, yang pada hari itu tampak serius menekuni buku pengembangan diri. la mengungkapkan bahwa membaca memberi manfaat besar baginya. “Perpustakaan ini sangat membantu saya belajar hal-hal baru. Dengan membaca, saya bisa memahami diri sendiri, belajar bersikap lebih baik, dan memikirkan masa depan dengan lebih jelas,” ungkapnya.

Aktivitas literasi ini menjadi bukti bahwa pembinaan di Lapas Piru tidak hanya berfokus pada kedisiplinan dan keterampilan, tetapi juga pada peningkatan kualitas pengetahuan dan pola pikir. Membaca membuat para Warga Binaan tetap produktif, mengurangi kejenuhan, sekaligus mendorong mereka membangun harapan dan semangat baru.

Di lingkungan yang penuh tantangan seperti Lapas, kehadiran perpustakaan menjadi ruang aman yang menghadirkan ketenangan. Setiap halaman buku yang dibaca para warga binaan bukan sekadar aktivitas mengi si waktu, melainkan langkah kecil namun berarti menuju perubahan diri. Dan di Lapas Piru, langkah kecil itu terus dijaga, dirawat, dan dihargai sebagai bagian penting dari proses pembinaan manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *