Tinta-rakyat.com-Wahai//Suasana khidmat menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai saat Warga Binaan beragama Kristen mengikuti ibadah Minggu Adventus Kedua yang berlangsung di Gereja Ebenhaezer Lapas, Minggu (7/12). Kegiatan pembinaan rohani rutin ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya menyentuh aspek religi dan kepribadian, sekaligus persiapan diri menyambut perayaan Natal.
Kepala Lapas (Kalapas) Wahai, Tersih Victor Noya, yang turut hadir menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Pembinaan kerohanian adalah aspek vital dalam proses pemasyarakatan. Melalui ibadah Adventus Kedua ini, kami berharap Warga Binaan semakin dikuatkan imannya dan memiliki pengharapan baru untuk masa depan yang lebih baik”, ungkap Tersih.
Ditambahkannya juga, Ibadah Adventus Kedua diharapkan menjadi momentum introspeksi diri dan menata kembali hidup, kehidupan dan penghidupan. “Semoga Warga Binaan dapat memaknai masa pidana sebagai kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik saat reintegrasi sosial,” harap Kalapas.
Sementara itu, dalam ibadah yang dipimpin Diaken A. Wenno dari Majelis Gereja Protestan Maluku Jemaat Bethsan, dalam khotbahnya mengangkat tema sentral mengenai pengharapan dengan fokus pembacaan Alkitab dari Kitab Mikha 4:1-5.
Ia mengatakan bahwa kondisi penjara sering kali identik dengan keterbatasan, ketakutan, dan ketiadaan harapan. Namun nubuat Nabi Mikha mengingatkan bahwa penderitaan saat ini bersifat sementara, dan ada masa depan bagi setiap orang.
“Meskipun terikat secara fisik, Warga Binaan dapat menemukan kebebasan rohani dan damai sejahtera yang melampaui situasi melalui iman kepada Tuhan. Pesan utama dari pembacaan ini adalah Warga Binaan diajak untuk mengubah perilaku negatif menjadi kebaikan sehingga menemukan damai sejahtera yang sejati agar senantiasa selalu menggantungkan hidup yang beriman dan berpengharapan kepada Tuhan untuk mendapatkan ketenangan batin,” terang Wenno.
Dengan menyalakan lilin Adventus Kedua yang melambangkan iman dan damai, para Warga Binaan Lapas Wahai diingatkan akan kasih Tuhan yang membawa terang penuh kehangatan dalam memberikan suntikan semangat rohani di tengah penantian mereka menyambut Hari Natal dari balik jeruji.











