Tingkatkan Kewaspadaan Jelang Nataru, Lapas Wahai Intensifkan ‘One Week One Raid’

Tinta-rakyat.com-Wahai//Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai tingkatkan status kewaspadaan keamanan dan ketertiban (kamtib) jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Peningkatan pengamanan ini diwujudkan melalui pengintensifan program ‘One Week One Raid’ atau razia gabungan sepekan sekali di blok hunian Warga Binaan, Senin (1/12). Langkah ini diambil sebagai deteksi dini untuk mencegah potensi gangguan kamtib, seperti peredaran barang terlarang terutama handphone, pungutan liar, dan narkoba (halinar) yang kerap meningkat jelang libur panjang keagamaan.

Dalam pelaksanaan ‘One Week One Raid’ pekan ini, Lapas Wahai bersinergi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) dari Kepolisian Sektor (Polsek) Wahai. Sinergi ini merupakan langkah strategis untuk memberantas barang terlarang dari lingkungan Lapas dan memastikan stabilitas keamanan tetap terjaga.

Penggeledahan dilakukan secara humanis, menyasar seluruh blok hunian mulai dari kasur, lemari kecil, hingga sela-sela dinding, yang diperiksa secara teliti oleh petugas gabungan. Hasilnya, petugas tidak menemukan barang-barang yang dianggap berpotensi menjadi pemicu gangguan kamtib.

Kepala Subseksi Kamtib, Usman Bakri, menegaskan tidak ditemukannya senjata tajam, narkotika dan handphone menunjukkan keberhasilan upaya pencegahan yang telah dilakukan. ‎”Alhamdulillah, peningkatan intensitas penggeledahan rutin pekan ini dilakukan sebagai langkah strategis untuk mencegah masuknya barang terlarang, khususnya halinar yang berisiko merusak suasana kondusif di Lapas jelang periode Nataru,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Aipda Muhammad Reza Sabban dari Polsek Wahai menambahkan dukungan dari Kepolisian merupakan wujud kehadiran negara dalam menjaga stabilitas kamtib. “Kami siap mendukung penuh Lapas Wahai dalam setiap upaya pengamanan. Kerja sama ini menunjukkan Lapas bukan hanya tempat pembinaan, tetapi juga menjadi prioritas pengamanan wilayah, terutama dalam mengeliminasi potensi peredaran narkoba dan handphone ilegal,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menjelaskan razia intensif ini merupakan komitmen berkelanjutan dalam mewujudkan lingkungan Pemasyarakatan yang kondusif dan bebas dari halinar. “Jelang Nataru, kami menginstruksikan seluruh jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan sesuai slogan pengamanan Pemasyarakatan, yakni ‘waspada jangan-jangan’,” ujarnya seraya berharap penggeledahan rutin memastikan Warga Binaan menjalani masa pembinaan dan merayakan Nataru dalam suasana kondusif, aman, tertib dan damai.

Keberhasilan nihil temuan ini mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro. “Kami melihat upaya Lapas Wahai yang menggandeng APH setempat sebagai langkah positif untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam penggeledahan. Penting untuk memastikan meskipun tujuannya adalah keamanan, seluruh proses penggeledahan yang dilakukan berjalan lancar karena mengedepankan hak asasi manusia melalui razia yang humanis dan tanpa kekerasan,” tegasnya.

Ricky berharap apabila ada temuan halinar dalam penggeledahan mendatang, segera ditindaklanjuti secara hukum. “Bukan hanya sebatas penemuan barang, tetapi harus dituntaskan guna memutus mata rantai peredaran narkoba dari dalam Lapas sekaligus menyukseskan Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk berantas narkoba dan segala modus penipuan,” tambahnya.

Melalui pengintensifan program ‘One Week One Raid’ sebagai langkah proaktif jajaran, Lapas Wahai optimistis menjaga kondusivitas lingkungan pembinaan dan memastikan perayaan Nataru dari balik tembok Lapas berjalan aman dan lancar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *