Tinta-rakyat.com-Saparua//Kanwil Ditjenpas Maluku, Lapas Kelas III Saparua bersama peserta magang dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melaksanakan kegiatan edukasi pembinaan berupa penyampaian teori dasar-dasar alat musik kepada warga binaan. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang pembinaan dengan pemaparan materi oleh Ririn Aseity C. Ralahalu, mahasiswa magang Kemnaker, serta didampingi oleh Kasubsi Pembinaan, Ellen D. Anakotta. Fokus kegiatan ini berada pada penjelasan mengenai struktur dan fungsi komponen alat musik gitar serta teori dasar cajon yang diperkenalkan sebagai bagian dari wawasan seni musik. Selasa, 02/12.
Materi teori yang diberikan mencakup penjelasan menyeluruh tentang bagian-bagian gitar, mulai dari bodi sebagai pusat resonansi suara, leher yang menjadi tempat jari menekan senar, fretboard tempat nada dimainkan, serta fret-fret yang menjadi pembatas nada. Ririn juga menjelaskan headstock sebagai tempat tuning yang berfungsi mengatur ketegangan senar agar nada selaras.
Selain itu, struktur penting lain seperti bridge yang menahan senar, nut sebagai penopang awal senar, saddle yang mengatur ketinggian senar, hingga sound hole yang menjadi saluran keluarnya suara turut dijelaskan secara detail. Tak lupa, fungsi tuners sebagai pengatur akurasi nada juga menjadi bagian dari teori yang disampaikan.
Penjelasan kemudian dilengkapi dengan teori dasar mengenai cajon sebagai instrumen ritmis yang berperan mengatur tempo, meskipun tanpa praktik langsung.
Kasubsi Pembinaan, Ellen D. Anakotta, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat mendukung peningkatan wawasan warga binaan, khususnya dalam pengembangan kreativitas.
“Materi edukatif seperti ini sangat membantu mengembangkan pengetahuan mereka di bidang seni, sekaligus memperkaya proses pembinaan yang dijalankan di Lapas Saparua,” jelasnya.
Sementara itu, Ririn menyampaikan teori struktur gitar secara terperinci agar mudah dipahami oleh warga binaan.
“Gitar terdiri atas bodi, leher, fretboard, fret, headstock, bridge, nut, saddle, sound hole hingga tuners, dan setiap komponen memiliki fungsi penting dalam membentuk karakter suara,” ujar Ririn saat memberikan materi.
Kegiatan pembinaan teori musik ini diharapkan menjadi modal awal bagi warga binaan untuk menambah wawasan seni dan menjadi bagian dari penguatan pembinaan kreatif yang berkelanjutan di Lapas Saparua.










